IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Jumat, 09 November 2012

KTF UI, HARUMKAN NAMA INDONESIA LEWAT TARIAN DAN MUSIK

2012-09-17 / POSTED BY CHEERYL NEFIDYA SARI KTF UI, HARUMKAN NAMA INDONESIA LEWAT TARIAN DAN MUSIK
Melestarikan budaya Indonesia bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya lewat tarian dan musik. Hal itulah yang dilakukan oleh Komunitas Tari FISIP Universitas Indonesia (KTF UI) atau dengan nama lainnya Radha Sarisha. KTF UI adalah sebuah komunitas yang ada di FISIP UI dan berdiri tahun 2008. Komunitas yang beranggotakan lebih dari 80 orang ini memfokuskan diri pada bidang seni, khususnya tari, baik modern maupun tradisional, dan juga musik tradisional. Saat ini KTF UI diketuai oleh Shinta Dewi, mahasiswa FISIP UI angkatan 2009.
Seperti komunitas lainnya, KTF UI memiliki kegiatan rutin yang terdiri dari latihan tari yang diadakan setiap hari Jumat. Mereka dilatih oleh Jamilah Siregar atau biasa dipanggil kak Mila. Meskipun baru berdiri selama empat tahun, namun prestasi KTF UI tidak bisa dipandang sebelah mata. Baru-baru ini, 33 anggota KTF UI beserta pelatih tari dan musik menjalani sebuah misi budaya dengan menjadi bagian dari Festival Du Sud 2012. Festival Du Suud adalah festival kebudayaaan yang diselenggarakan di tiga negara Eropa, yaitu Prancis, Belgia, dan Spanyol. Festival yang dimulai sejak tanggal 9 Agustus 2012 – 15 September 2012 ini diselenggaran di kota Castres, La Fage Saint Julien, Vic, Namur, Haguenau, dan Vila Real.
Disana, KTF UI menampilkan 12 tarian dan musik tradisional yang dinilai bisa merepresentasikan Indonesia di luar negeri. Tarian dan musik tersebut adalah Kembeng Malate (Madura, Jawa Timur), Kancet Gantar (Dayak, Kalimantan Timur), Renggong Manis (Betawi, DKI Jakarta), Rondang Bulan (Mandailing, Sumatera Utara), Gaba-Gaba (Maluku), Marsitamitami (Toba, Sumatera Utara), Seudati & Saman (Nanggroe Aceh Darussalam), Mpok Ngigel (Betawi, DKI Jakarta), Tifa (Nusa Tenggara Timur), Lenggang Nyai (Betawi, DKI Jakarta), dan Selayang Pandang (Melayu Deli, Sumatera Utara).
Menurut Annisa Pramudita, Ketua Misi Budaya yang memimpin KTF UI selama mengikuti festival, ia dan anggota KTF UI lainnya merasa bangga bisa membawa nama Indonesia di luar negeri. “Kami semakin mencintai budaya Indonesia karena kami sangat diapresiasi di festival tersebut. Mereka berkali-kali meminta kami menampilkan tari Saman, Betawi dan tarian lainnya, dan kami seringkali menjadi penampil penutup di berbagai festival. Kami mendapat kesempatan juga untuk mengenal kebudayaan negara lain, berteman dengan orang dari banyak negara, seperti Mexico, Guam, Chili, Kenya, dan lain-lain,” jelas Anissa.
Kegiatan misi budaya ini adalah yang kedua kalinya diikuti oleh KTF UI. Annisa berharap, untuk selanjutnya KTF UI terus konsisten untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dan aktif mengikuti lomba dan festival-festival, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Menjadi bagian dari Festival Du Suud 2012 adalah salah satu pencapaian terbesar yang pernah didapatkan oleh KTF UI. “Karena perjuangan dalam melaksanakan misi budaya tersebut untuk mengharumkan nama Indonesia bukanlah suatu hal yang mudah. Dan kecintaan kami terhadap Indonesia, hal itu yang sulit didapat dimasa muda,” kata Annisa.
Dalam waktu dekat ini, KTF UI juga akan kembali mengikuti kompetisi dalam acara UI Festival 2012. Kita doakan saja agar KTF UI dapat terus melestarikan kebudayaan Indonesia dan membawa harus negeri ini. Sukses terus untuk KTF UI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar